Pembuatan Benang Tenun Sasak
Pembuatan Benang Tenun Sasak
Kampung
Sade adalah dusun di Desa Rembiten, Pujutan, Lombok Tengah. Di Kampung ade
masyarakatnya hidup bertani dan menenun. Menenun kain merupakan aktivitas
sehari-hari masyarakat suku sasak bagi
kaum perempuan. Kampung Sade sekarang sudah menjadi salah satu sentra oleh-oleh
yang terkenal di Lombok. Di sana kami melihat banyak sekali hasil kerajinan
tangan seperti kain tenun, gelang, tas, banyak dan masih banyak lagi suvenir
lainnya. Di Desa Sade kami menemukan banyak keunikan mulai dari dari bentuk rumah yang terkesan sangat
tradisional. Atap rumah dari ijuk, kuda-kuda atapnya memakai bambu tanpa paku,
dan langsung beralaskan tanah dan mempunyai kebiasaan mengepel lantai
menggunakan kotoran kerbau. Dan yang paling menarik adalah bagaimana proses pembuatan benang dari kapas
sampai menjadi benang.
Sudah jadi tradisi setiap perempuan di desa Sade harus bisa menenun. Menenun
merupakan salah satu budaya kreatif perempuan suku Sasak Lombok. Zaman dahulu, semua perempuan Suku
Sasak bisa menenun. Itu menjadi kemampuan wajib, bahkan perempuan Sasak belum
diperbolehkan menikah kalau belum bisa
menenun. Akan tetapi, seiring dengan kemajuan zaman dan arus modernisasi yang melanda maka kemampuan menenun semakin
langka. Hanya dikampung Adat Sade,kemampuan kreatif ini masih menjadi warisan
turun temurun. Dalam kegiatan tenunan dibutuhkan alat dan bahan, salah satunya
yaitu benang.
Pembuatan kain tenun
dimulai dengan pembuatan benang dari kapas. Perempuan Sade mendapat kapas dari
desa luar, karena areal persawahan di sekitar kampung mereka digunakan untuk
menanam padi sebagai sebagai bahan pokok. Kapas biasanya ditanam di tegal.
Pembuatan benang dibagi
menjadi beberapa proses yaitu:
1.
Bebetuk,
yaitu proses mengolah kapas menjadi halus. Proses ini dilakukan dengan alat
tradisonal yang terbuat dari bambu dan benang. Alat ini dipetik di tengah
kapas, proses ini dilakukan di dalam kelambu agar kapasnya tidak beterbangan
kemana-mana.
2.
Gulung,
kapas yang sudah halus digulung atau dibuat menjadi bentuk bulat memanjang sekitar
15 cm.
3.
Minsah,
adalah proses dengan alat tradional yang disebut Arah.pada proses inilah kapas
menjadi benang.
4.
Pewarnaan,
setelah menjadi benang, proses selanjutnya adalah pewarnaan dengan menggunakan
daun taum atau menggunakan kulit kayu.
Saya bersama
rekan-rekan mengamati proses
pembuatan benang, dan biasanya
sebagian
besar proses pembuatannya dilakukan oleh orang yang
sudah lanjut usia. Kemampuan ini sudah sangat langka dan tidak semua
perempuan Sade bisa melakukannya. Ini adalah sebuah tradisi yang sangat bagus, dan harus
dijaga oleh generasi penerus Sasak.
Ini proses pmbuatan bnangnya mmbtuhkan waktu berapa lama yah mbak ??
BalasHapuswah.luar biasa.
BalasHapusMemang indonesia kaya akan tradisi lokal yang menjamin mutu sampai ke skala internasional.
BalasHapusSungguh luar biasa
Begitu bangga kita sebagai anak bangsa indonesia yg sehingga di dalam likup internal x, banya suku da n budaya yg memiliki tradisi2 yg unik, sehingga sampai sekarang khusud nya budaya sasak yg masih melestarikan tradisi tenun mengenun...
BalasHapussemangat trus untuk kmudian melestrikan/menerakan tradisi2 budaya, yg sehingga generasi2 penurus dapat mengetahuinya...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBudaya yang menarik semoga bermanfaat
BalasHapussangat menambah wawasan..
BalasHapusPenulisan kata" n susunan dari awal sampai nomor satu udah bagus......tapi kok dari nomor dua n seterus nya ......nggak beraturan/ nggak sejajar sama nomor satu.......mohon tatananya di perbaiki lagi biar rapih
BalasHapusOkeeee bang ..sip👍👍👍 terima kasih kritikannya
HapusOkeeee bang ..sip👍👍👍 terima kasih kritikannya
HapusSuatu keterampilan sebagai wujud untuk melestarikan tradisi dan budaya
BalasHapusSangat menarik, dimana alat yg digunakan sangat tradisional. Luar biasa...
BalasHapuskeren keren... sangat menarik.
BalasHapusSangat menambah wawasan saya tentang PIAGAM tsb , mksh infonya
BalasHapusIyaa semoga bermanfaat...sami2☺
HapusIyaa semoga bermanfaat...sami2☺
Hapuskain dari lombok memang bagus :)
BalasHapusBaguuus
BalasHapussemangat melestarikan tradisi
BalasHapusSangat bermanfaat dan menambah wawasan bagi orang luar pulau lombok. Semoga dapat di lestarikan
BalasHapusKarya yang sangat indah bukan!? 😊
BalasHapusHarus dilestarikan
Membutuhkan kesabaran dan ketelitian serta ketenangan dalam melakukan tradisi membuat benang tenun.
BalasHapusMembutuhkan kesabaran dan ketelitian serta ketenangan dalam melakukan tradisi membuat benang tenun.
BalasHapusSunggu luar biasa beragam adat sasak..
BalasHapus